Seri 16: Belajar dari Gagal (24 Kotak Sehari)
.png)
Pernah gagal? Ya pasti. Tapi pernahkah kamu benar-benar duduk sebentar dan merenung, bukan cuma marah atau nyesel? Banyak orang takut gagal, padahal di situ justru tersimpan pelajaran paling nyata. Gagal itu bukan musuh, yang jadi musuh adalah kita yang enggan belajar darinya.
Ambil Pelajaran dari Setiap Kegagalan, Kotakmu Penuh Hikmah
Dalam hidup ini, kita bukan cuma diminta untuk sukses, tapi juga diminta belajar. Dan salah satu guru terbaik justru bernama "kesalahan". Tapi anehnya, banyak dari kita yang malah buru-buru ngelupain kegagalan, pura-pura nggak terjadi, atau malah menyalahkan keadaan.
“Iqro” Bukan Cuma Tentang Buku
Dalam kepercayaanku, ayat pertama yang diturunkan adalah “Iqro” Bacalah. Tapi aku yakin, ini bukan cuma tentang membaca tulisan. Dunia ini buku terbuka. Setiap kejadian, setiap kegagalan, adalah halaman yang bisa kita baca. Kita diminta untuk membaca sekitar, membaca diri sendiri, dan membaca tanda-tanda. Dari situ kita bisa jadi lebih teliti, hati-hati, dan tidak mengulang kesalahan yang sama.
Kegagalan Bukan Titik Akhir
Gagal itu cuma pemberhentian, bukan tujuan. Tapi sering kali kita terlalu malu untuk mengakuinya, apalagi menganalisisnya. Padahal, satu kotak waktu yang kita pakai untuk merenung dan belajar dari kegagalan bisa jadi bekal buat sisa kotak-kotak berikutnya.
Jangan Cuma Move On, Tapi Grow On
Kita sering denger kalimat “move on”, tapi jarang denger “grow on”. Padahal yang penting bukan cuma berpindah dari kegagalan, tapi tumbuh karenanya. Kalau kamu gagal dalam hubungan, bisnis, atau keputusan hidup, ambil waktu untuk refleksi. Bukan buat menyesali, tapi buat memahami.
Jadi, mulai sekarang jangan buru-buru menghapus kegagalan dari ingatan. Isi satu kotak harimu dengan membaca ulang pengalaman yang pahit, lalu cari hikmahnya. Karena mereka yang belajar dari kesalahan, akan berjalan lebih jauh dengan luka yang sudah sembuh.
Posting Komentar